Pages

Cincin

          Aku terpaku menatap cincicn  emas bertahtakan satu permata,cantik sangat cantik. Mimpikah ini? ku cubit tanganku. aawww !! sakit. Ini nyata tapi untuk apa?  Apa maksud  semua ini.

aQ    :  ini dalam rangka apa ngasi cincin seperti ini ?
Dia  tersenyum simpul. Aku masih bimbang antara bingung gak percaya dan mimpi. 
aQ   :  ini maksudnya apa? kado ultahku,ultahku kan masih lama yank. Kita juga gak lagi ngerayain something . 

dia masih diam menatapku . ku angkat kotak cincin berbentuk hati ditanganku kearahnya minta sedikit  penjelasan tentang semua ini . dia masih diam seribu bahasa. Aku Tambah bingung ngeliat kebisuan dia .

5 menit.... 10 menit... 15 menit... 30 menit.... berlalu dalam kebisuan .
Dia   :  yank aku pengen kita lebih dari status pacaran, aku... ... aku mau kita nikah dan cincin itu sebagai bukti aku serius
Rasaku mengharu biru,aku tertunduk menatap nanar kearah tanah yang ku pijak. air mataku jatuh satu satu. Pikiranku semraut kaya benang kusut susah menemukan ujung pangkalnya. Terlalu banyak pertanyaan yang aku sendiri gak tau jawabnya.
Dia   : yank kalau kamu terima semua tentang hidupku baik buruknya  aku, akan ku bawa kedua orangtuaku. akan ku tanya pada orangtuamu bersediakah anaknya aku bahagiakan ?

 mataku sembab ku tatap dalam matanya mencoba mencari tahu benarkah semua ucapannya. Aku melihat mata itu begitu tulus. Berlahan aku tersenyum bunga bunga  kasih itu tumbuh dihatiku . aku bahagia sungguh. Kebahagiaan masa depan bersamanya  menari nari dipelupuk mataku. Kami melangkah beriringan diantara dedaunan akasia senja itu membawa segudang cinta dalam hati.